Sabtu, 24 Maret 2018

Perekonomian Indonesia



TUGAS MAKALAH
“OPINI ATAU PENDAPAT TENTANG SISTEM PEREKONOMIAN DI INDONESIA”



Disusun Oleh :
Yossy Rosalinda
NPM : 26217307
Kelas 1EB18
Perekonomian Indonesia #


UNIVERSITAS GUNADARMA

ATA 2017/2018






BAB I
PENDAHULUAN

1.     Latar Belakang
Latar belakang dari pembuatan makalah ini merupakan salah satu tugas yang diberikan oleh dosen mata kuliah softskill perekonomian Indonesia. Salah satu syarat lulus mata kuliah ini adalah membuat makalah dengan menggunakan opini atau pendapat mahasiswa tentang sistem ekonomi Indonesia. Sebelum memasuki materi kita perlu mengetahui tentang apa itu sistem. Sistem adalah suatu kesatuan yang terdiri dari komponen yang digabungkan menjadi satu untuk mencapai tujuan tertentu. Lalu bagaimana dengan pengertian sistem ekonomi itu sendiri. Sistem ekonomi adalah sistem yang digunakan oleh suatu negara untuk mengalokasikan sumber daya yang dimilikinya baik kepada individu maupun organisasi di negara tersebut. Setelah kita mengetahui dari pengertian sistem ekonomi itu sendiri. Penulis akan memberikan beberapa ulasan atau pendapat tentang sistem perekonomian yang terjadi di Indonesia. Sebagian besar masyarakat ketahui bahwa negara Indonesia menganut sistem ekonomi yang berbeda dari negara lainnya. Negara Indonesia memiliki ideologi yaitu pancasila dan berlandaskan pada Undang-Undang Dasar 1945. Makalah ini akan membahas tentang seperti apa sistem perekonomian yang ada di Indonesia, Bagaimana cara pemerintah mengatur ekonomi negara agar masyarakat lebih makmur dan sejahtera. Melalui makalah ini penulis berharap dapat memberikan informasi yang tepat, menambah dan membuka wawasan serta sebagai pembelajaran bagi para pembaca tentang sistem perekonomian di Indonesia.














BAB II
PEMBAHASAN

1.     SISTEM PEREKONOMIAN INDONESIA

Sistem ekonomi yang pernah dianut oleh Indonesia :
1.      Sistem Ekonomi Liberal tahun 1950-1957
Pada masa orde lama indonesia menganut sistem ekonomi dimana saat itu pemerintah memberikan kebebasan kepada masyarakat atau perilaku ekonomi yang sangat luas dalam kegiatan ekonomi. Sistem ini pertama kalinya dianut oleh negara indonesia setelah kemerdekaan. Menurut sumber atau materi yang saya baca sistem ini digunakan karena ketidakmampuan negara dalam menjalankan roda perekonomian Indonesia. Namun, hal ini masih dinilai sebagai sistem ekonomi terburuk karena pada zamannya Indonesia tidak dapat memperbaiki masalah keuangan yang sedang terjadi pasca penjajahan.

2.      Sistem Ekonomi Etatisme tahun 1959-1967
Setelah Indonesia menganut sistem ekonomi liberal pemerintah beralih sistem ekonomi dari liberal ke etatisme. Saat itu presiden Ir. Soekarno mengeluarkan suatu perjanjian yaitu Dekrit Presiden pada 5 Juli 1959. Menurut sumber atau materi yang saya baca sistem ini digunakan karena menghindari pengalaman sistem ekonomi dari sebelumnya. Dimana saat itu pengusaha dalam negeri masih belum bisa bersaing dengan perusahaan asing yang ada di Indonesia. Namun, setelah berjalannya beberapa tahun ternyata sistem ekonomi ini masih dinilai tidak menguntungkan dan masih ada hambatan dalam keuangan negara Indonesia.

3.       Sistem Ekonomi Campuran tahun 1967-1998
Pada saat itu, Indonesia menggunakan sistem ekonomi ini dimana pemerintah dan masyarakat ikut serta dalam memajukan kegiatan perekonomian. Masyarakat melakukan tugasnya dalam kegiatan produksi, konsumsi, dan distribusi. Sedangkan, pemerintah menjadi controller dalam berlangsungnya kegiatan ekonomi. Namun, ketika pada tahun 1998, Indonesia mengalami kemiskinan yang sangat parah karena pada saat itu Indonesia mengalami krisis moneter dan terjadi peningkatan kurs terhadap dollar sangat drastis.





4.       Sistem Ekonomi Pancasila tahun 1998- sekarang
Tahun 1998 hingga sekarang Indonesia menganut sistem ekonomi pancasila. Sistem ekonomi ini salah satu cara untuk mengembangkan dan meningkatkan kondisi ekonomi di Negara Indonesia. Dalam sistem ini, pemerintah memiliki peran penting tetapi tidak terlalu dominan. Secara perlahan, usaha milik negara maupun swasta berkembang sangat baik. Dalam kegiatan produksi, masyarakat juga memiliki peranan penting yang diawasi dan dibawah pimpinan anggota masyarakat itu sendiri. Indonesia menganut sistem ekonomi pancasila berdasar asas kekeluargaan dan cita cita bangsa Indonesia. Selain itu, Indonesia mendapatkan sisi positif dalam menggunakan sistem ekonomi pancasila ini. Dimana, wargsa negara juga memiliki kebebasan dalam memilih pekerjaan dan mempunyai hak atas pekerjaan dan penghidupan yang layak bagi kemanusian. Segala sumber daya yang dimiliki oleh negara Indonesia dikuasai oleh negara dan digunakan sebesar-besarnya untuk kemakmuran rakyat itu sendiri. Terlepas dari sisi positif dari sistem ekonomi ini, ada beberapa sisi negatif yang memang sepertinya belum dapat diatasi oleh negara Indonesia yaitu sistem persaingan bebas yang saling menghancurkan, lalu adanya pemusatan kekuatan ekonomi satu kelompok dalam bentuk monopoli yang merugikan masyarakat. Menurut saya, sistem ekonomi Indonesia pancasila ini tidaklah buruk dari sebelumnya. Saat ini, Indonesia sedang berusaha untuk memajukan dan memakmurkan kesejahteraan masyarakat. Melalui progam-program yang sedang disusun atau bahkan telah direncana oleh pemerintah berangsur-angsur terlaksana dengan baik. Hanya saja, beberapa pejabat negara yang diutus oleh pemerintah dalam melanjutkan programnya masih menyalahgunakan wewenang dan tugasnya. Beberapa dari mereka masih banyak yang melakukan tidak jujur yang membuat rakyat harus mengatur keuangan dan ekonomi yang sangat rumit.  Menurut saya, Indonesia kedepannya bisa mengubah negara berkembangnya menjadi negara maju seperti negara maju lainnya. Jika, negara Indonesia meningkatkan dan memberikaan pemerataan dibidang pendidikan di kota maupun di kota yang terbelakang. Bagaimanapun, penerus generasi selanjutnya berhak mendapatkan pendidikan yang baik. Dalam segi bidang iptek, Indonesia juga perlu menciptakan, memperbaharui bahkan membekali iptek yang baru dan canggih mengikuti perkembangan globalisasi. Selain itu, yang paling utama Indonesia dapat mengurangi dan memberantas para korupsi yang sedang merajalela. Indonesia juga perlu memperbanyak lapangan kerja untuk memberikan peluang kepada warga negara Indonesia untuk mendapatkan haknya dalam pekerjaan dan penghidupan yang layak bagi kemanusiaan. Dan menurut saya yang terakhir Indonesia perlahan namun pasti dapat meningkatkan kualitas ekonomi negara Indonesia. Ada sebuah artikel yang saya baca dengan judul “ IMF dan Sistem Ekonomi Indonesia”. di artikel tersebut mengatakan bahwa bos IMF memberikan penilaian terhadap perkembangan perkenomian Indonesia di masa depan. Dalam pandangan IMF, proyeksi perekonomian kita akan semakin cerah dibeberapa tahun ke depan. Kekuatan ekonomi negara kita juga dibilang cukup tangguh untuk mengendalikan munculnya berbagai potensi atau risiko sehingga IMF berani memperkirakan bahwa pertumbuhan perekonomian kita akan melesat menjadi 6,5% pada 2022. Selain itu juga, kita diberikan beberapa pesan yang perlu dilakukan Indonesia untuk mewujudkan itu semua. Saya berharap agar penilaian dan pesan yang diberikan oleh bos IMF itu sendiri didengar dan dilaksanakan dengan baik oleh pemerintah dan rakyat itu sendiri. Agar Indonesia dapat mewujudkan cita-cita dan tujuan negara yang telah disusun berdasarkan UUD 1945 selain itu Indonesia juga dapat meningkatkan kesejahteraan dan kemakmuran rakyat Indonesia. Saya juga berharap Indonesia bisa memberikan dampak positif dan menjadikan negara Indonesia sebagai negara maju.

IMF dan Sistem Ekonomi Indonesia

Penilaian bos International Monetary Fund (IMF) Christine Lagarde agaknya telah sedikit melambungkan asa mengenai perkembangan perekonomian Indonesia di masa depan.
Setidaknya dalam pandangan IMF, proyeksi perekonomian kita akan semakin cerah di beberapa tahun ke depan. Hasil dari reformasi struktural, kebijakan belanja yang terfokus, investasi besar-besaran di sektor infrastruktur, pendidikan, dan sosial serta bauran kebijakan jangka pendek akan segera terlihat bagaimana dam paknya terhadap pertumbuhan.
Kekuatan ekonomi kita juga dibilang cukup tangguh untuk mengendalikan munculnya berbagai potensi/risiko sistemik sehingga IMF berani memperkirakan bahwa pertumbuhan ekonomi kita akan melesat menjadi 6,5% pada 2022. Namun ada juga pesan tersirat yang perlu dilakukan Indonesia untuk mewujudkan itu semua.
Pertama, mobilisasi kebijakan yang mendorong peningkatan penghasilan negara harus terus diamankan untuk menjaga kekuatan belanja di tahun-tahun berikutnya. Pesan ini seperti “menembak” otoritas perpajakan dan bidang-bidang perekonomian lainnya yang selama ini berfungsi agar proses ekstensifikasi dan intensifikasi pajak bisa dilakukan secara optimal.
Kedua, Indonesia perlu lebih memperhatikan lagi sumber kekuatan utamanya di bidang perekonomian yang terpusat pada kinerja konsumsi rumah tangga, investasi, dan ekspor.
Reformasi struktural yang digadang-gadang mampu meroketkan pertumbuhan seharusnya dimulai dari dampak positif dan sistemik terhadap kinerja ketiganya. Apalagi dengan kekuatan fiskal yang semakin terbatas, ada baiknya pula jika pemerintah bisa mengendalikan “nafsunya” untuk berbelanja semua kebutuhan secara sekaligus.
Kekuatan belanja kita masih di level rumah tangga sederhana. Jadi kita perlu lebih berhati-hati dalam menyusun kebijakan (belanja) agar tidak layu sebelum berkembang. Dan ketiga, mungkin ini statemen yang bisa dibilang paling menarik.
Demi menggapai kinerja yang baik untuk mewujudkan pertumbuhan ekonomi yang stabil, sekaligus kondisi makroekonomi yang terjaga serta mitigasi risiko sistemik baik dari lingkungan eksternal (global) maupun internal, perlu ada penyegaran sistem ekonomi Indonesia yang lebih dinamis.
Penyegaran yang dimaksud Lagarde mengarah pada bagaimana agar sistem perekonomian kita kian mengakomodasi adanya revolusi digital dan skema kebijakan yang lebih inklusif. Secara normatif memang ada benarnya. Akan tetapi betulkah kita sudah memerlukan adanya sistem ekonomi yang baru? Apa “kesalahan” dari sistem ekonomi yang sudah ada?





























BAB III
PENUTUP

1.     Kesimpulan
Sistem Ekonomi Indonesia dari tahun ke tahun mengalami perubahan. Sistem yang dianut oleh Indonesia saat itu masih belum menghasilkan perubahan yang baik untuk rakyat. Saat ini, Negara Indonesia menganut sistem ekonomi pancasila yang dimana pemerintah dan masyarakat bersama-sama memiliki peran penting dalam kegiatan ekonomi sehingga menimbulkan rasa adil dan kekeluargaan.

2.     Saran
Banyak sekali kendala dan hambatan yang sedang dihadapi oleh Negara Indonesia untuk memajukan dan mensejahterahkan kehidupan ekonomi rakyat Indonesia. Sehingga, pemerintah perlu mengatur ulang kebijakan terhadap penentuan harga dan kegiatan ekonomi skala dalam maupun luar negeri.






















DAFTAR PUSTAKA




Bahasa Inggris Bisnis 2 (Minggu ke 4)

A Exercise of TOEFL Structure Written by : Yossy Rosalinda (26217307) Class : 3EB15 Subject : English Business 2 # Teacher ...