TUGAS MAKALAH
“KEMISKINAN DAN PERTUMBUHAN EKONOMI”
Disusun Oleh :
Yossy Rosalinda
NPM : 26217307
Kelas 1EB18
Perekonomian Indonesia #
UNIVERSITAS GUNADARMA
ATA 2017/2018
BAB I
PENDAHULUAN
1.
Latar
Belakang
Latar
belakang dari pembuatan makalah ini merupakan salah satu tugas yang diberikan
oleh dosen mata kuliah softskill perekonomian Indonesia. Salah satu syarat
lulus mata kuliah ini adalah membuat makalah dengan menganalisis pertumbuhan
ekonomi dan tingkat kemiskinan di Indonesia. Kemiskinan dan pertumbuhan ekonomi
di Negara berkembang merupakan salah satu masalah yang belum bisa teratasi.
Walaupun, beberapa dari Negara tersebut berusaha untuk berhasil dalam
melaksanakan dan melakukan pemerataan terhadap pembangunan di berbagai macam
sector yang ada. Jika didalam suatu Negara bisa dikatakan tingkat suatu
pertumbuhan ekonomi sedang naik dilihat dari kesejahteraan di wilayah tersebut
apakah didalam suatu Negara itu dapat mengatasi atau mengurangi jumlah angka kemiskinan
dari semua total jumlah penduduk tersebut?. Apabila,
ternyata Negara tersebut sedang mengalami peningkatan pertumbuhan ekonomi yang
baik lalu apakah masyarakat itu sendiri sudah merasakan pemerataan dalam hal
pembangunan yang sedang atau bahkan telah dijalankan oleh pemerintah?. Selain
tingkat kemiskinan yang menjadi salah satu factor untuk mengukur tingkat
pertumbuhan ekonomi didalam suatu Negara dikatakan sedang stabil atau naik.
Berapakah jumlah pendapatan perkapita tiap masing-masing individu dilihat dari
kalangan bawah, menengah, maupun atas?. Melalui
makalah ini penulis berharap dapat memberikan informasi yang tepat, menambah
dan membuka wawasan serta sebagai pembelajaran bagi para pembaca tentang kemiskinan dan pertumbuhan
ekonomi yang sedang terjadi di Indonesia.
BAB II
PEMBAHASAN
Berikut adalah data tentang Pertumbuhan Ekonomi di Indonesia pada tahun
2017 :
1. Pada tahun 2017 Indonesia mengalami peningkatan
ekonomi dengan mencapai 5,07% lebih tinggi disbanding pencapaian pada tahun 2016
yang saat itu hanya sebesar 5,03%. Dari segi produksi, pertumbuhan tertinggi
dicapai oleh Lapangan Usaha Informasi dan Komunikasi sebesar 9,81%. Dari segi
pengeluaran pertumbuhan tertinggi dicapai oleh Komponen Ekspor Barang dan Jasa
sebesar 9,09%.
2. Perekonomian Indonesia tahun 2017 diukur berdasarkan
Produk Domestik Bruto(PDB) atas dasar harga berlaku mencapai Rp 13.588,8
triliun dan PDB perkapita mencapai Rp 51,89 juta atau US$3.876,8.
3.
Ekonomi Indonesia
triwulan IV-2017 bila dibandingkan triwulan IV-2016 (y-on-y) tumbuh
5,19 persen. Dari sisi produksi, pertumbuhan tertinggi dicapai oleh Lapangan
Usaha Jasa Perusahaan sebesar 9,25 persen. Dari sisi pengeluaran,
pertumbuhan tertinggi dicapai oleh Komponen Ekspor Barang
dan Jasa sebesar 8,50 persen.
dan Jasa sebesar 8,50 persen.
4.
Ekonomi Indonesia
triwulan IV-2017 bila dibandingkan triwulan sebelumnya (q-to-q)
mengalami kontraksi sebesar 1,70 persen. Dari sisi produksi, hal ini
disebabkan oleh efek musiman pada Lapangan Usaha Pertanian, Kehutanan,
dan Perikanan yang mengalami kontraksi 21,60 persen. Dari sisi pengeluaran
disebabkan oleh penurunan Ekspor neto.
5.
Struktur ekonomi
Indonesia secara spasial Tahun 2017 didominasi oleh kelompok
provinsi di Pulau Jawa dan Pulau Sumatera. Kelompok provinsi di Pulau
Jawa memberikan kontribusi terbesar terhadap Produk Domestik Bruto, yakni
sebesar 58,49 persen, diikuti oleh Pulau Sumatera sebesar 21,66 persen, dan
Pulau Kalimantan 8,20 persen.
Berikut adalah data tentang Tingkat Pengangguran di
Indonesia tahun 2017 :
·
Sebanyak 128,06 juta penduduk
Indonesia adalah angkatan kerja, jumlahnya bertambah 2,62 juta orang dari
Agustus 2016. Sejalan dengan itu, Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja (TPAK)
juga meningkat 0,33 poin.
·
Dalam setahun terakhir,
pengangguran bertambah 10 ribu orang, sementara TPT turun sebesar 0,11 poin.
Dilihat dari tingkat pendidikan, TPT untuk Sekolah Menengah Kejuruan (SMK)
paling tinggi diantara tingkat pendidikan lain, yaitu sebesar 11,41 persen.
·
Penduduk yang bekerja
sebanyak 121,02 juta orang, bertambah 2,61 juta orang dari Agustus 2016.
Sektor-sektor yang mengalami peningkatan persentase penduduk yang bekerja
terutama pada Sektor Industri (0,93 poin), Sektor
Perdagangan(0,74poin),danSektorJasaKemasyarakatan(0,49 poin). Sementara
sektor-sektor yang mengalami penurunan adalah Sektor Pertanian (2,21 poin),
Sektor Pertambangan (0,10 poin), dan Sektor Konstruksi (0,01 poin).
·
Sebanyak 69,02 juta orang
(57,03 persen) penduduk bekerja di kegiatan informal, akan tetapi persentasenya
menurun sebesar 0,57 poin dibanding Agustus 2016.
·
Dari 121,02 juta orang yang
bekerja, sebesar 7,55 persen masuk kategori setengah menganggur dan 20,40
persen pekerja paruh waktu. Dalam setahun terakhir, setengah penganggur turun
sebesar 0,03 poin, sementara pekerja paruh waktu naik sebesar 0,76 poin
Analisis tentang
Pertumbuhan Ekonomi berdampak pada tingkat Kemiskinan :
Dampak terjadinya
kemiskinan terhadap masyarakat :
1.
Pengangguran.
Pendidikan dan keterampilan merupakan hal yang sulit diraih masyarakat. Maka,
sulit bagi masyarakat untuk berkembang dan mencari pekerjaan yang layak untuk
memenuhi kebutuhan.
2.
Meningkatnya tingkat
kematian, masyarakat Indonesia banyak mengalami kematian karena kelaparan atau
melakukan tindak bunuh diri karena tidak kuat kemiskinan yang dialami.
3.
Putus sekolah (tingkat
pendidikan yang rendah), membuat rakyat
Indonesia tidak mempunyai ilmu yang cukup untuk memperoleh pendapatan.
4.
Menigkatnya tingkat
kejahatan, masyarakat Indonesia jadi tersedak untuk memperoleh pendapatan
dengan cara melakukan kejahatan.
Badan Pengembangan Statistik (BPS) telah merilis suatu
data yang menunjukkan bahwa jumlah kemiskinan per September 2016 mencapai 10,7%
itu artinya jumlah kemiskinan di Indonesia turun sebesar 10,86% dari total
penduduk. Salah satu factor yang mendukung terjadinya penurunan kemiskinan
yaitu terjadinya perbaikan nilai tukar pertanian. Penurunan kemiskinan pada
dasarnya tidak lepas dari revisi APBN. Koreksi terhadap target pertumbuhan
secara tidak langsung akan berpengaruh terhadap keberhasilan pengurangan
kemiskinan.
Apakah sudah ada pemerataan nasib pembangunan?
Dalam 3 tahun belakangan ini pada masa pemerintahan
Jokowi-JK masih dianggap belum terasa akan adanya pemerataan dalam pembangunan.
Jokowi-JK menargetkan pertumbuhan ekonomi mencapai 5,2% di tahun ini. Mereka
memfokuskan pada pemerataan. Salah satunya yaitu sector pembangunan
infrastruktur. Termasuk membangun dari pinggiran Indonesia. Pembangunan
infrastruktur belum bisa dirasakan dalam waktu dekat. Butuh proses. Meski fokus
masalah pembangunan, Jokowi-JK juga berbenah dalam masalah kemiskinan. Belum
ada dampak secara langsung pada pertumbuhan ekonomi masyarakat. Walaupun ada
dampaknya, positif atau negative itu sudah cukup untuk memadai dalam penurunan
angka kemiskinan. Jadi, pertumbuhan ekonomi Indonesia kalau ditopang industry
dan pertanian maka itu potensi pertumbuhan ekonomi akan selaras dengan
penurunan angka kemiskinan.
Berapa orang pendapatan perkapita yang tinggi (dalam
%)?
Sejalan dengan pertumbuhan ekonomi itu bisa sangat
mungkin kalau dibagi beberapa kelas pendapatan. Pertama 40% (kelas menengah)ke
bawah, 40%(kelas menengah)ke atas dan 20% (kalangan)atas.
BAB
III
PENUTUP
1. KESIMPULAN
Makalah ini bisa diambil kesimpulan bahwa pertumbuhan
ekonomi Indonesia saat ini(tahun 2017) mengalami peningkatan lebih tinggi yaitu
sebesar 5,07% dibandingkan tahun sebelumnya. Pertumbuhan ekonomi meningkat
diukur berdasarkan PDB dan dapat dilihat berdasarkan sisi produksi dicapai oleh
informasi dan komunikasi. Serta pada sisi pengeluaran pertumbuhan ekonomi
dicapai oleh komponen ekspor barang. Dimana, Indonesia juga mengalami angka
penurunan jumlah kemiskinan dari total jumlah penduduk. Penurunan jumlah angka
kemiskinan dipengaruhi oleh sector pertanian. Tetapi, terlepas dari penurunan angka
kemiskinan. Masyarakat masih dirasa belum adanya pemerataan secara langsung
dalam hal pembangunan.
2. SARAN
Walaupun Indonesia sedang mengalami pertumbuhan
ekonomi yang lebih tinggi dan jumlah angka kemiskinan menurun. Banyak sekali
program-program yang harus dilaksanakan dengan baik agar pertumbuhan ekonomi
tahun kedepannya bisa meningkat dan dapat mengurangi pengangguran dan
kemiskinan yang masih belum terealisasi dengan baik.
DAFTAR PUSTAKA