Rabu, 25 April 2018

kemiskinan dan pertumbuhan ekonomi


TUGAS MAKALAH
KEMISKINAN DAN PERTUMBUHAN EKONOMI

Disusun Oleh :
Yossy Rosalinda
NPM : 26217307
Kelas 1EB18
Perekonomian Indonesia #

UNIVERSITAS GUNADARMA

ATA 2017/2018




BAB I
PENDAHULUAN

1.     Latar Belakang
Latar belakang dari pembuatan makalah ini merupakan salah satu tugas yang diberikan oleh dosen mata kuliah softskill perekonomian Indonesia. Salah satu syarat lulus mata kuliah ini adalah membuat makalah dengan menganalisis pertumbuhan ekonomi dan tingkat kemiskinan di Indonesia. Kemiskinan dan pertumbuhan ekonomi di Negara berkembang merupakan salah satu masalah yang belum bisa teratasi. Walaupun, beberapa dari Negara tersebut berusaha untuk berhasil dalam melaksanakan dan melakukan pemerataan terhadap pembangunan di berbagai macam sector yang ada. Jika didalam suatu Negara bisa dikatakan tingkat suatu pertumbuhan ekonomi sedang naik dilihat dari kesejahteraan di wilayah tersebut apakah didalam suatu Negara itu dapat mengatasi atau mengurangi jumlah angka kemiskinan
dari semua total jumlah penduduk tersebut?. Apabila, ternyata Negara tersebut sedang mengalami peningkatan pertumbuhan ekonomi yang baik lalu apakah masyarakat itu sendiri sudah merasakan pemerataan dalam hal pembangunan yang sedang atau bahkan telah dijalankan oleh pemerintah?. Selain tingkat kemiskinan yang menjadi salah satu factor untuk mengukur tingkat pertumbuhan ekonomi didalam suatu Negara dikatakan sedang stabil atau naik. Berapakah jumlah pendapatan perkapita tiap masing-masing individu dilihat dari kalangan bawah, menengah, maupun atas?. Melalui makalah ini penulis berharap dapat memberikan informasi yang tepat, menambah dan membuka wawasan serta sebagai pembelajaran bagi para pembaca tentang kemiskinan dan pertumbuhan ekonomi yang sedang terjadi di Indonesia.









BAB II
PEMBAHASAN

Berikut adalah data tentang Pertumbuhan Ekonomi di Indonesia pada tahun 2017 :
1.      Pada tahun 2017 Indonesia mengalami peningkatan ekonomi dengan mencapai 5,07% lebih tinggi disbanding pencapaian pada tahun 2016 yang saat itu hanya sebesar 5,03%. Dari segi produksi, pertumbuhan tertinggi dicapai oleh Lapangan Usaha Informasi dan Komunikasi sebesar 9,81%. Dari segi pengeluaran pertumbuhan tertinggi dicapai oleh Komponen Ekspor Barang dan Jasa sebesar 9,09%.
2.      Perekonomian Indonesia tahun 2017 diukur berdasarkan Produk Domestik Bruto(PDB) atas dasar harga berlaku mencapai Rp 13.588,8 triliun dan PDB perkapita mencapai Rp 51,89 juta atau US$3.876,8.
3.      Ekonomi  Indonesia  triwulan  IV-2017 bila  dibandingkan triwulan IV-2016 (y-on-y) tumbuh 5,19 persen. Dari sisi produksi, pertumbuhan tertinggi dicapai oleh Lapangan Usaha  Jasa Perusahaan sebesar 9,25 persen. Dari sisi pengeluaran,  pertumbuhan tertinggi dicapai oleh Komponen Ekspor Barang
dan Jasa sebesar 8,50 persen.
4.      Ekonomi  Indonesia  triwulan  IV-2017 bila  dibandingkan triwulan sebelumnya (q-to-q) mengalami kontraksi sebesar  1,70 persen. Dari sisi produksi, hal ini disebabkan oleh efek  musiman pada Lapangan Usaha Pertanian, Kehutanan, dan Perikanan yang mengalami kontraksi 21,60 persen. Dari sisi pengeluaran disebabkan oleh penurunan Ekspor neto.
5.      Struktur  ekonomi  Indonesia  secara  spasial  Tahun 2017 didominasi oleh kelompok provinsi di Pulau Jawa dan Pulau  Sumatera. Kelompok provinsi di Pulau Jawa memberikan  kontribusi terbesar terhadap Produk Domestik Bruto, yakni sebesar 58,49 persen, diikuti oleh Pulau Sumatera sebesar 21,66 persen, dan Pulau Kalimantan 8,20 persen. 

Berikut adalah data tentang Tingkat Pengangguran di Indonesia tahun 2017 :
·         Sebanyak 128,06 juta penduduk Indonesia adalah angkatan kerja, jumlahnya bertambah 2,62 juta orang dari Agustus 2016. Sejalan dengan itu, Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja (TPAK) juga meningkat 0,33 poin.

·         Dalam setahun terakhir, pengangguran bertambah 10 ribu orang, sementara TPT turun sebesar 0,11 poin. Dilihat dari tingkat pendidikan, TPT untuk Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) paling tinggi diantara tingkat pendidikan lain, yaitu sebesar 11,41 persen.

·         Penduduk yang bekerja sebanyak 121,02 juta orang, bertambah 2,61 juta orang dari Agustus 2016. Sektor-sektor yang mengalami peningkatan persentase penduduk yang bekerja terutama pada Sektor Industri (0,93 poin), Sektor Perdagangan(0,74poin),danSektorJasaKemasyarakatan(0,49 poin). Sementara sektor-sektor yang mengalami penurunan adalah Sektor Pertanian (2,21 poin), Sektor Pertambangan (0,10 poin), dan Sektor Konstruksi (0,01 poin).

·         Sebanyak 69,02 juta orang (57,03 persen) penduduk bekerja di kegiatan informal, akan tetapi persentasenya menurun sebesar 0,57 poin dibanding Agustus 2016.

·         Dari 121,02 juta orang yang bekerja, sebesar 7,55 persen masuk kategori setengah menganggur dan 20,40 persen pekerja paruh waktu. Dalam setahun terakhir, setengah penganggur turun sebesar 0,03 poin, sementara pekerja paruh waktu naik sebesar 0,76 poin

Analisis tentang Pertumbuhan Ekonomi berdampak pada tingkat Kemiskinan :
Dampak terjadinya kemiskinan terhadap masyarakat :
1.      Pengangguran. Pendidikan dan keterampilan merupakan hal yang sulit diraih masyarakat. Maka, sulit bagi masyarakat untuk berkembang dan mencari pekerjaan yang layak untuk memenuhi kebutuhan.
2.      Meningkatnya tingkat kematian, masyarakat Indonesia banyak mengalami kematian karena kelaparan atau melakukan tindak bunuh diri karena tidak kuat kemiskinan yang dialami.
3.      Putus sekolah (tingkat pendidikan yang rendah),  membuat rakyat Indonesia tidak mempunyai ilmu yang cukup untuk memperoleh pendapatan.
4.      Menigkatnya tingkat kejahatan, masyarakat Indonesia jadi tersedak untuk memperoleh pendapatan dengan cara melakukan kejahatan.

Badan Pengembangan Statistik (BPS) telah merilis suatu data yang menunjukkan bahwa jumlah kemiskinan per September 2016 mencapai 10,7% itu artinya jumlah kemiskinan di Indonesia turun sebesar 10,86% dari total penduduk. Salah satu factor yang mendukung terjadinya penurunan kemiskinan yaitu terjadinya perbaikan nilai tukar pertanian. Penurunan kemiskinan pada dasarnya tidak lepas dari revisi APBN. Koreksi terhadap target pertumbuhan secara tidak langsung akan berpengaruh terhadap keberhasilan pengurangan kemiskinan.

Apakah sudah ada pemerataan nasib pembangunan?
Dalam 3 tahun belakangan ini pada masa pemerintahan Jokowi-JK masih dianggap belum terasa akan adanya pemerataan dalam pembangunan. Jokowi-JK menargetkan pertumbuhan ekonomi mencapai 5,2% di tahun ini. Mereka memfokuskan pada pemerataan. Salah satunya yaitu sector pembangunan infrastruktur. Termasuk membangun dari pinggiran Indonesia. Pembangunan infrastruktur belum bisa dirasakan dalam waktu dekat. Butuh proses. Meski fokus masalah pembangunan, Jokowi-JK juga berbenah dalam masalah kemiskinan. Belum ada dampak secara langsung pada pertumbuhan ekonomi masyarakat. Walaupun ada dampaknya, positif atau negative itu sudah cukup untuk memadai dalam penurunan angka kemiskinan. Jadi, pertumbuhan ekonomi Indonesia kalau ditopang industry dan pertanian maka itu potensi pertumbuhan ekonomi akan selaras dengan penurunan angka kemiskinan.

Berapa orang pendapatan perkapita yang tinggi (dalam %)?
Sejalan dengan pertumbuhan ekonomi itu bisa sangat mungkin kalau dibagi beberapa kelas pendapatan. Pertama 40% (kelas menengah)ke bawah, 40%(kelas menengah)ke atas dan 20% (kalangan)atas.






BAB III
PENUTUP

1.     KESIMPULAN
Makalah ini bisa diambil kesimpulan bahwa pertumbuhan ekonomi Indonesia saat ini(tahun 2017) mengalami peningkatan lebih tinggi yaitu sebesar 5,07% dibandingkan tahun sebelumnya. Pertumbuhan ekonomi meningkat diukur berdasarkan PDB dan dapat dilihat berdasarkan sisi produksi dicapai oleh informasi dan komunikasi. Serta pada sisi pengeluaran pertumbuhan ekonomi dicapai oleh komponen ekspor barang. Dimana, Indonesia juga mengalami angka penurunan jumlah kemiskinan dari total jumlah penduduk. Penurunan jumlah angka kemiskinan dipengaruhi oleh sector pertanian. Tetapi, terlepas dari penurunan angka kemiskinan. Masyarakat masih dirasa belum adanya pemerataan secara langsung dalam hal pembangunan.

2.     SARAN
Walaupun Indonesia sedang mengalami pertumbuhan ekonomi yang lebih tinggi dan jumlah angka kemiskinan menurun. Banyak sekali program-program yang harus dilaksanakan dengan baik agar pertumbuhan ekonomi tahun kedepannya bisa meningkat dan dapat mengurangi pengangguran dan kemiskinan yang masih belum terealisasi dengan baik.











DAFTAR PUSTAKA



Bahasa Inggris Bisnis 2 (Minggu ke 4)

A Exercise of TOEFL Structure Written by : Yossy Rosalinda (26217307) Class : 3EB15 Subject : English Business 2 # Teacher ...