Kamis, 05 Juli 2018

Menganalisis Kondisi Perdagangan Luar Negeri di Indonesia


TUGAS MAKALAH
“MENGANALISIS KONDISI PERDAGANGAN LUAR NEGERI DI INDONESIA SAAT INI”

Disusun Oleh :
Yossy Rosalinda
NPM : 26217307
Kelas 1EB18
Perekonomian Indonesia #

UNIVERSITAS GUNADARMA

ATA 2017/2018


                                                         BAB I
PENDAHULUAN

Perdagangan internasional adalah perdagangan yang dilakukan oleh penduduk suatu negara dengan penduduk negara lain atas dasar kesepakatan bersama. Penduduk yang dimaksud dapat berupa antarperorangan (individu dengan individu), antara individu dengan pemerintah suatu negara atau pemerintah suatu negara dengan pemerintah negara lain. Di banyak negara, perdagangan internasional menjadi salah satu faktor utama untuk meningkatkan GDP.
Apabila perdagangan internasional di Negara mengalami penurunan, akan mempengaruhi terhadap neraca perdagangan suatu Negara. Neraca perdagangan atau neraca ekspor-impor adalah perbedaan antara nilai ekspor dan impor suatu negara pada periode tertentu, diukur menggunakan mata uang yang berlaku. Jika neraca perdagangan menunjukkan positif maka didalam suatu Negara itu sedang mengalami surplus perdagangan. Dan jika neraca menunjukkan nilai yang berlawanan atau negative berarti Negara itu tengah mengalami defisit. Melalui makalah dan tulisan ini penulis berharap dapat memberikan informasi yang tepat, menambah dan membuka wawasan serta sebagai pembelajaran bagi para pembaca tentang pendapat atau pandangan kalian sebagai warga Negara Indonesia apakah perdagangan luar negeri di indonesia sudah menghasilkan yang terbaik atau belum.

















BAB II
ISI

ANALISIS :
Kondisi perdagangan luar negeri di Indonesia saat ini ?

Menurut sumber artikel yang saya baca, Indonesia saat ini mengalami penurunan dalam kegiatan perdagangan luar negeri. Salah satu contoh yang berdampak adalah  tren produksi di sektor industri yang cenderung menurun. Meskipun masih dalam angka yang cukup tinggi, namun dikatakan bahwa penurunan ini berimbas pada sektor lainnya.
Harga minyak dunia yang cenderung turun, juga berimbas pada sektor perdagangan penting lainnya. Sri Mulyani menyebutkan, bahwa pada tahun 2018 perekonomian global diprediksi akan tumbuh sekitar 3,6% atau mengalami peningkatan jika dibandingkan dengan tahun 2017 yang hanya 3,5%.
Namun untuk skala global, beliau mengatakan bahwa kemungkinan besar perdagangan internasional di luar ASEAN, pada tahun depan belum pulih seperti sedia kala.

Lalu, berapakah nilai ekspor dan impor di Indonesia saat ini ?
Nilai Ekspor Februari 2018 mencapai 14,10 dolar AS atau turun 3,14 persen dibanding Januari 2018. Komponen nilai ekspor Februari dari sektor migas sebesar 1,39 dolar AS, masih naik 5,08 persen dibanding nilai ekspor migas Januari 2018 sebesar 1,32 miliar dolar AS. Sementara untuk sektor nonmigas, terjadi penurunan nilai ekspor 3,96 persen, dari 13,23 miliar dolar AS pada Januari 2018 menjadi 12,71 miliar dolar AS untuk Februari 2018.
Sedangkan rincian nilai impor Februari 2018 sebesar 14,21 miliar dolar AS, secara umum turun 7,16 persen dibanding Januari 2018. Bila dibagi per sektor, terjadi kenaikan tipis untuk nilai impor barang migas sebesar 0,06 persen dengan nilai yang kurang lebih sama untuk Januari dan Februari, yakni 2,26 miliar dolar AS. Adapun dalam hal nilai impor barang nonmigas turun cukup jauh, sebesar 8,41 persen dari 13,05 miliar dolar AS pada Januari menjadi 11,95 miliar dolar AS untuk Februari.




Apakah Indonesia saat ini tengah mengalami surplus atau deficit neraca perdagangan ?
Badan Pusat Statistik (BPS) merilis hasil neraca perdagangan per bulan Februari 2018 yang mengalami defisit sebesar 0,12 miliar dolar AS. Melalui hasil ini, neraca perdagangan Indonesia sudah tiga kali mengalami defisit secara berturut-turut sejak akhir tahun 2017 lalu.  Defisit neraca perdagangan Indonesia per Februari 2018 dipicu oleh defisit sektor migas sebesar 0,87 miliar dolar AS walaupun neraca perdagangan sektor nonmigas surplus 0,75 dolar AS.

Bagaimana Pengaruhnya dengan Nilai Tukar Uang ?
Jika terjadi inflasi maka bisa mengakibatkan defisit neraca perdagangan yang diakibatkan beberapa hal berikut ini:
·         Tidak stabilnya neraca impor dan ekspor membuat devisa kita tidak bertambah sebagai hasil dari rendahnya ekspor.
·         Jika ekspor kita rendah maka yang dirugikan adalah posisi devisa negara yang akan semakin turun jumlahnya
·         Penurunan nilai ekspor dalam jangka panjang juga akan membuat perekonomian semakin lesu, dimana produsen makin susah melepas barang produksinya.

















BAB III
PENUTUP

1.     Kesimpulan
Perdagangan internasional adalah perdagangan yang dilakukan oleh penduduk suatu negara dengan penduduk negara lain atas dasar kesepakatan bersama. Di banyak negara, perdagangan internasional menjadi salah satu faktor utama untuk meningkatkan GDP. Jika neraca perdagangan menunjukkan positif maka didalam suatu Negara itu sedang mengalami surplus perdagangan. Dan jika neraca menunjukkan nilai yang berlawanan atau negative berarti Negara itu tengah mengalami defisit.

2.     Saran
Indonesia perlu meningkatkan lagi kualitas produk dalam negeri yang lebih baik dan meningkatkan permintaan produk barang atau jasa. Supaya Indonesia lebih banyak mengirimkan hasil barang produksi sendiri dibandingkan menerima dan bergantung pada hasil produksi luar negeri.















DAFTAR PUSTAKA



Selasa, 03 Juli 2018

Menganalisis Kondisi Perkembangan UMKM Saat Ini di Indonesia



TUGAS MAKALAH
“MENGANALISIS KONDISI PERKEMBANGAN UMKM SAAT INI DI INDONESIA”

Disusun Oleh :
Yossy Rosalinda
NPM : 26217307
Kelas 1EB18
Perekonomian Indonesia #

UNIVERSITAS GUNADARMA

ATA 2017/2018





BAB I
PENDAHULUAN

Usaha Mikro, Kecil dan Menengah atau yang disebut (UMKM) merupakan usaha kerakyatan milik perorangan atau badan usaha perorangan yang bukan merupakan anak perusahaan atau cabang perusahaan yang dimiliki yang memenuhi kriteria setiap usaha yang dikelolanya sesuai dengan Undang-Undang yang berlaku. Saat ini mendapat perhatian dan keistimewaan yang diamanatkan oleh Undang-Undang, antara lain bantuan kredit usaha dengan bunga rendah, kemudahan persyaratan izin usaha, bantuan pengembangan usaha dari lembaga pemerintah. UMKM ini menerapkan asas kebersamaan, ekonomi yang demokratis, kemandirian, keseimbangan kemajuan, berkelanjutan, efisiensi keadilan dan kesatuan ekonomi nasional. Di Indonesia, peranan UMKM sangat penting baik dalam pembangunan maupun pertumbuhan ekonomi juga merupakan salah satu penyerapan tenaga kerja yang paling banyak di kegiatan ekonomi nasional itu sendiri. Dengan daya beli dan kebutuhan masyarakat yang tinggi dan tidak terbatas ini menjadikan UMKM lebih kreatif dan maju dalam melancarkan usahanya. Melalui makalah dan tulisan ini penulis berharap dapat memberikan informasi yang tepat, menambah dan membuka wawasan serta sebagai pembelajaran bagi para pembaca tentang pendapat atau pandangan kalian sebagai warga Negara Indonesia apakah kondisi UMKM di Negara kita sudah ada peningkatan atau belum.













BAB II
ISI

ANALISIS :

Bagaimana kondisi UMKM di Indonesia saat ini, lalu Berapa jumlah kontribusi terhadap PDB maupun Ekspor dan berapa pula jumlah penyerap tenaga kerja terhadap UMKM saat ini ? Berikut akan saya berikan beberapa ulasan atau pendapat mengenai hal tersebut.

Jawaban :
Menurut sumber artikel yang saya baca, UMKM di Indonesia saat ini mengalami penurunan dan sedang berupaya untuk mengembangkan tiap UMKM yang ada jadi lebih baik dari sebelumnya. Salah satu artikel menuliskan bahwa pihak Bank Indonesia (BI) menilai potensi Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) sangat besar dalam mendorong pertumbuhan ekonomi dengan kontribusi hinga Rp 850 triliun per tahun pada Produk Domestik Bruto (PDB). Namun, kontribusi UMKM pada perekonomian pada tahun ini diprediksi turun.

Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), kontribusi UMKM terhadap perekonomian cukup besar mencapai 61.41 persen, sementara penyerapan tenaga kerja UMKM setidaknya mendominasi hampir 97 persen dari total tenaga kerja nasional. Jumlah UMKM telah mencapai 60 juta unit. Kontribusi UMKM mengalami penurunan pada tahun ini dikarenakan sector perdagangan dan industry yang belum membaik.

Berdasarkan data BPS per Agustus 2017 pertumbuhan produksi industri manufaktur mikro dan kecil di kuartal II-2017 sebesar 2,5 persen. Realisasi ini anjlok dari capaian pertumbuhan di kuartal I-2017 sebesar 6,63 persen dan lebih rendah dibanding periode sama tahun lalu sebesar 6,56 persen. Hal ini menunjukkan kondisi UMKM yang kurang begitu baik tahun ini.

Menurut Bhima, untuk mendorong pertumbuhan UMKM yaitu harus ada perubahan porsi KUR dari sebelumnya 60 persen tersalur ke sector perdagangan, sekarang targetnya 40 persen ke sector pengolahan. Kemudian bunga KUR masih berpeluang turun di bawah 8,5 persen dari level saat ini Sembilan persen per tahun. Solusi berikutnya adalah mendorong UMKM agar go digital, perlu difasilitasi oleh Pemerintah dengan membuat market place khusus UMKM.
Lalu, berapa jumlah kontribusi PDB terhadap ekspor dan jumlah penyerap tenaga kerja terhadap UMKM saat ini ?

Menurut sumber artikel yang saya baca menuliskan bahwa Ketua Asosiasi UMKM Indonesia Ikhsan Ingratubun mengatakan saat ini pelaku UMKM yang berperan sebagai pengekspor masih minim. "Masih kecil sekali, tidak sampai lima persen," Salah satu penyebabnya, ia menyebut biaya untuk mengekspor cenderung mahal. Untuk bisa melakukan ekspor, Ikhsan mengatakan para pengusaha mesti memiliki surat izin ekspor. Selain itu, kalau terjadi hal-hal yang memengaruhi kualitas, produk yang sudah dikirim itu akan dikembalikan.

Saat ini pemasaran juga menjadi salah satu tantangan bagi UMKM. Sebab, sampai saat ini pun Ikhsan mencatat tak sampai 15 persen pelaku UMKM yang sudah terhubung dengan jaringan online. Beberapa produk yang sudah masuk ke pasar ekspor yaitu kain batik, tekstil, dan kerajinan tangan. Oleh karena itu, Sarman meminta pemerintah untuk mendata sektor-sektor mana saja yang berpotensi menyumbang ekspor. Selanjutnya, UMKM yang telah didata itu mesti dibina dan didampingi.

Saat ini UMKM menjadi penopang ekonomi terbesar. Tercatat, UMKM menyumbang 60 persen terhadap Produk Domestik Bruto dengan menguasai 99 persen unit kerja dan menyerap 97 persen tenaga kerja Indonesia. Ekonom Universitas Indonesia, Fithra Faisal, mengatakan pemerintah perlu mendorong para pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah atau UMKM untuk bisa menjadi pelaku ekspor. Dengan demikian, salah satu penyebab tertekannya rupiah, yakni defisit neraca perdagangan, bisa diatasi.

Bagaimana cara meningkatkan UMKM agar berkembang ?
1.      Membuat Business Plan yang Tepat
Adanya sebuah business plan dalam usaha, akan membuat semua program kerja dalam perusahaan akan terarah dan terhindar dari pemborosan biaya.




2.      Memiliki Standard Operating Prosedur
Standard Operating Procedure atau SOP sebenarnya sangat dibutuhkan dalam bisnis UKM untuk sebuah pembiasaan. Layaknya perusahaan waralaba, bisnis UKM pun harus mampu menciptakan standarisasi kerja.

3.      Lakukan Segmentasi Pasar
Dalam merancang suatu produk, UKM harus menjalankan segmentasi pasar. Cara ini dilakukan oleh usaha-usaha besar dalam mempersiapkan produknya. Sebuah produk atau jasa, harus membidik pasar tertentu agar manfaat dari sebuah produk bisa maksimal dirasakan konsumen.

4.      Tingkatkan Penggunaan Internet
Perusahaan UKM pun harus menyadari hal ini dan menjadikaannya sebagai salah satu strategi manajemen peningkatan usaha. Penggunaan Internet sebagai salah satu strategi pemasaran akan menjadikan usaha berjalan efektif.

5.      Tingkatkan Kapasitas Informasi Teknologi (IT)
Dari mulai tingkat produksi sampai konsumsi, dari pemasaran sampai keuangan, semuanya membutuhkan kemajuan di bidang teknologi informasi agar proses usaha berjalan lebih cepat dan segala keputusan maupun perencanaan bisa diambil secara tepat.










BAB III
PENUTUP


1.     Kesimpulan
Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah merupakan usaha kerakyatan milik perorangan atau badan usaha perorangan yang bukan merupakan anak perusahaan atau cabang perusahaan yang dimiliki yang memenuhi kriteria setiap usaha yang dikelolanya sesuai dengan Undang-Undang yang berlaku. Dimana UMKM ini memiliki peranan yang sangat penting dalam pembangunan dan pertumbuhan ekonomi nasional. Dengan adanya UMKM ini jumlah pengangguran di Indonesia dapat berkurang.

2.     Saran
Pemerintah perlu membimbing dan mengawasi serta menetapkan kebijakan yang baik agar dapat mendorong UMKM lebih maju. Dan pelaku UMKM sendiri perlu mendalami wawasan dengan menggunakan informasi dan teknologi yang canggih supaya produk yang dihasilkannya dapat masuk dalam pasar internasional.

 

 










DAFTAR PUSTAKA




Bahasa Inggris Bisnis 2 (Minggu ke 4)

A Exercise of TOEFL Structure Written by : Yossy Rosalinda (26217307) Class : 3EB15 Subject : English Business 2 # Teacher ...