Jumat, 20 Oktober 2017

Tugas Penulisan Pengantar Bisnis #



TUGAS PENULISAN
TOKO 7-ELEVEN DI INDONESIA TUTUP


Disusun Oleh :
Yossy Rosalinda   Npm : 26217307
Kelas : 1EB18

Dosen : S. Tiwi Anggraeni
Mata Kuliah : PENGANTAR BISNIS #


UNIVERSITAS GUNADARMA
Tahun Ajaran 2017/2018




BAB I

Pendahuluan


Tema ini saya gunakan untuk menjadi bahan yang akan saya dibahas didalam tugas penulisan. Selain itu juga, berita ini telah muncul di media tv, internet, dan media elektronik lainnya. Dan menyatakan bahwa kegiatan usaha tersebut resmi tutup. Tujuan saya mengangkat materi ini agar para wirausaha bisa lebih cermat dan mengembangkan kegiatan usahanya supaya tetap berjalan dengan baik. Dan tidak salah mengambil langkah dalam setiap pengambilan keputusan.
























BAB II

ISI


Siapa Pemilik 7-Eleven di Indonesia?
Di tangan Henri lah, Sungkono mempercayakan keberlangsungan bisnis waralaba yang terkenal dengan produk minuman Slurpee itu. Pria kelahiran Jakarta 42 tahun silam itu merupakan lulusan Busines Administration in Marketing and Finance di Universitas Seattle Amerika Serikat.

Ia mengawali karier dengan bekerja di Fuji Photo Film di New York, Amerika Serikat sebagai market research analyst (1998-2000). Kemudian ia melanjutkan karier sebagai assistant manager di PT Modern Indolab (2002-2003). Kariernya makin melejit ketika ia juga merangkap sebagai Presiden Direktur PT Modern Putra Indonesia yang saat ini telah bersulih nama menjadi PT Modern Sevel Indonesia (MSI) 

Kinerja MSI semakin terpuruk pada 2016, tercatat penjualan semakin turun menjadi Rp 675,27 miliar. Rugi operasional juga semakin besar menjadi Rp 695,78 miliar dan rugi tahun berjalan meningkat ke level Rp 554,87 miliar.

Beberapa Alasan Kenapa Gerai 7-Eleven Tutup di Indonesia

1.      Larangan minimarket menjual minuman beralkohol.

·                     Berdasarkan Peraturan Menteri Perdagangan (Permendag) No. 06/M-DAG/PER/1/2015 tentang Pengendalian dan Pengawasan terhadap Pengadaan, Peredaran, dan Penjualan Minol. Tersebut mulai berlaku pada 17 April 2015. Tersedianya minuman alkohol yang banyak diminati oleh pelanggan seperti beer di 7-Eleven beralih ke tempat minimarket lainnya.

2.      Toko yang Tidak Mencapai Target.
·                     Penutupan toko 7-Eleven disebabkan karena berlakunya peraturan larangan minimarket untuk menjual minuman berakohol, pembelian snack dan kacang-kacangan juga menurun. Selain itu juga,  masa sewanya juga habis tahun ini dan kinerja tidak sesuai dengan target. Oleh karena itu, perusahaan melakukan evaluasi ulang dan penutupan ini menurutnya adalah hal yang wajar.

3.      Salah Strategi Pemasaran

·                     Model yang digunakan oleh 7-Eleven adalah minimarket premium serta cafe didalam satu tempat, tapi sepertinya hal ini dirasa kurang pas dengan pasar di Indonesia. namun sudah telanjur terkesan premium produknya – karena harus menyewa lahan di lokasi strategis yang amat mahal.

4.      Salah Target Sasaran

·                     7-Eleven menjual berbagai macam cemilan atau snack, kopi, makanan berat yang perlu dipanaskan dan lainnya. Kenyataannya daya beli dari masyarakat rendah. Pada awalnya 7-Eleven mengharapkan customer yang akan datang membeli makanan premium sambil bersantai tetapi berbanding terbalik, customer hanya membeli softdrink atau snack dan nongkrong selama berjam-jam.

5.      Cost operasional tinggi, namun pemasukan sedikit

·                     cost yang harus di keluarkan 7-Eleven sangatlah besar tapi pemasukan yang mereka dapatkan sedikit. Misalnya saja cost yang harus mereka keluarkan untuk memanaskan makanan yang mereka jual sangat tinggi tapi peminatnya sedikit, akibatnya makanan itu dibuang karena tidak laku di jual. 7-Eleven juga harus menyewa lahan yang luas di lokasi yang strategis yang tentunya membutuhkan cost yang tidak sedikit, hal ini dikarenakan 7-Eleven memang ingin menyediakan tempat nongkrong untuk para customernya.

Utang Sevel Indonesia Tembus Rp1,17 Triliun, Ini Kreditur Terbesarnya
PT Modern Sevel Indonesia tercatat memiliki utang mencapai Rp1,17 triliun. PT Standard Chartered Bank Indonesia disebut sebagai pemberi pinjaman terbesar.
                          
Salah satu pengurus penundaan kewajiban  pembayaran utang (PKPU) Noni Ristawati Gultom mengatakan pihaknya menerima tagihan dari 260 kreditur dengan total Rp1,173 triliun. Pengajuan tagihan tersebut telah ditutup per 2 Oktober 2017.

"Tagihan terbesar salah satunya datang dari PT Standard Chartered Bank Indonesia. Namun belum bisa kami sebut berapa karena masih tagihan sementara, belum tetap," katanya dalam rapat kreditur, Senin (16/10/2017).

Dari total tagihan tersebut, terdapat 12 kreditur yang terlambat dengan jumlah piutang Rp2,16 miliar. Kreditur itu diantaranya PT Bank BJB, PT Nestle Indonesia dan PT Pacific Indonesia.
Pengelola gerai 7-Eleven itu masuk penundaan kewajiban pembayaran utang (PKPU) setelah majelis hakim mengabulkan permohonan yang dilayangkan oleh dua pemasoknya PT Soejach Bali dan PT Kurnia Mitra Duta Sentosa pada Senin (11/9/2017).

Kedua pemohon PKPU merupakan penyuplai makanan cepat saji ke gerai 7-Eleven. Hingga permohonan PKPU diajukan, Sevel belum melunasi kewajibannya.























BAB III

A.    Kesimpulan
7-Eleven Indonesia merupakan minimarket premium serta cafe dalam satu tempat dan menyajikan tempat untuk berkumpul. Kesimpulan yang dapat saya ambil dalam kasus ini adalah tidak ada keseimbangan antara jenis kegiatan usaha yang mereka ambil, penetapan harga terhadap produk milik sendiri yg akan mereka jual dengan peminat para pelanggan. Dan tingginya biaya operasional seperti sewa lahan yang terlalu tingi menyebabkan pihak 7-eleven tidak dapat melanjuti kegiatan usahanya.

B.     Saran
Perlu diadakannya proses penetapan harga produk premium yang sesuai, sewa lahan yang banyak pelanggan namun tidak memakan harga yang cukup mahal. selain itu, memperhatikan selera konsumen masyarakat disekitar, dan mengkaji ulang kinerja pelayanan 7-eleven.















BAB IV

REFERENSI




Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Bahasa Inggris Bisnis 2 (Minggu ke 4)

A Exercise of TOEFL Structure Written by : Yossy Rosalinda (26217307) Class : 3EB15 Subject : English Business 2 # Teacher ...