TUGAS 1 : CLOUD COMPUTING
NPM :
26217307
NAMA : Yossy
Rosalinda
KELAS : 1EB18
DOSEN : Rina Noviana
UNIVERSITAS
GUNADARMA
2017
BIODATA DIRI
Nama Lengkap : Yossy Rosalinda
Nama Panggilan : Yossy
Tempat : Cianjur
Tanggal Lahir : 02 Juli 1999
Alamat : Pondok Timur Indah 1 Jl Intan VII Blok i No
247 Mustika
Jaya, Bekasi Timur
Asal Sekolah : SMKS Yadika 8
Jurusan : Akuntansi
Tahun Lulusan : 2017
Hobi : Mendengarkan musik, menonton film
E-mail : yossyrosalinda@gmail.com
Prestasi :
Juara II Lomba
Akuntansi tingkat Kabupaten Bekasi (2016)
Juara III Beasiswa
berprestasi SMK Yadika 8 (2016)
Juara II Lomba Tata
Upacara Bendera se Yadika dan Pamor (2016)
Jawaban : Cara Kerja
Cloud Computing
Sistem Cloud
bekerja menggunakan internet sebagai server dalam mengolah data. Sistem ini
memungkinkan pengguna untuk login ke internet yang tersambung ke program untuk
menjalankan aplikasi yang dibutuhkan tanpa melakukan instalasi. Infrastruktur
seperti media penyimpanan data dan juga instruksi/perintah dari pengguna
disimpan secara virtual melalui jaringan internet kemudian perintah – perintah
tersebut dilanjutkan ke server aplikasi. Setelah perintah diterima di server
aplikasi kemudian data diproses dan pada proses final pengguna akan disajikan
dengan halaman yang telah diperbaharui sesuai dengan instruksi yang diterima
sebelumnya sehingga konsumen dapat merasakan manfaatnya.
Contohnya lewat
penggunaan email seperti Yahoo ataupun Gmail. Data di beberapa server
diintegrasikan secara global tanpa harus mendownload software untuk
menggunakannya. Pengguna hanya memerlukan koneksi internet dan semua data
dikelola langsung oleh Yahoo dan juga Google. Software dan juga memori atas
data pengguna tidak berada di komputer tetapi terintegrasi secara langsung
melalui sistem Cloud menggunakan komputer yang terhubung ke internet.
Berikut adalah
penjelasan singkat tentang Cloud Computing, sistem yang telah mendunia yang
dapat membantu perusahaan atau organisasi dalam efisiensi penyimpanan data.
Beberapa faktor seperti ketersediaan internet yang dibutuhkan sebagai jalur
utama dalam distribusi data, kualitas vendor akan layanan sistem Cloud maupun
masalah keamanan dan privasi seperti serangan peretas/hacker dalam meretas
internet patut menjadi pertimbangan tersendiri sebelum anda beralih ke sistem
Cloud. Selain vendor yang harus meningkatkan kualitas pelayanan mereka,
pengguna juga diharapkan dapat lebih bijak dalam memilih kualitas vendor yang
akan mereka gunakan untuk mengelola data berbasis Cloud Computing
Berikut merupakan
cara kerja penyimpanan data dan replikasi
data pada pemanfaatan teknologi cloud computing. Dengan Cloud Computing
komputer lokal tidak lagi harus menjalankan pekerjaan komputasi
berat untuk menjalankan aplikasi yang dibutuhkan, tidak perlu menginstal sebuah
paket perangkat lunak untuk setiap komputer, kita hanya melakukan installasi
operating system pada satu aplikasi[8].
Jaringan komputer yang membentuk awan (internet)
menangani mereka sebagai gantinya. Server
ini yang akan menjalankan semuanya aplikasi mulai dari e-mail, pengolah kata,
sampai program analisis data yang kompleks. Ketika pengguna mengakses awan
(internet) untuk sebuah website populer, banyak hal yang bisa terjadi. Pengguna
Internet Protokol (IP) misalnya dapat digunakan
untuk menetapkan dimana pengguna berada (geolocation). Domain Name System (DNS) jasa kemudian dapat
mengarahkan pengguna ke sebuah cluster server yang dekat dengan pengguna
sehingga situs bisa diakses dengan cepat dan dalam bahasa lokal mereka.
Pengguna tidak login ke server, tetapi mereka login ke layanan mereka
menggunakan id sesi atau cookie yang telah didapatkan yang disimpan dalam browser
mereka. Apa yang user lihat pada browser biasanya datang dari web server.
Webservers menjalankan perangkat lunak dan menyajikan pengguna dengan cara interface
yang digunakan untuk mengumpulkan perintah atau instruksi dari pengguna (klik,
mengetik, upload dan lain-lain) Perintah-perintah ini kemudian
diinterpretasikan oleh webservers atau diproses oleh server aplikasi. Informasi
kemudian disimpan pada atau diambil dari database server atau file server dan
pengguna kemudian disajikan dengan halaman yang telah diperbarui. Data di
beberapa server disinkronisasikan di seluruh dunia untuk akses global cepat dan
juga untuk mencegah kehilangan data.[butuh
rujukan]
Web service telah
memberikan mekanisme umum untuk pengiriman layanan, hal ini membuat
service-oriented architecture (SOA) ideal untuk diterapkan. Tujuan dari SOA
adalah untuk mengatasi persyaratan yang bebas digabungkan, berbasis standar,
dan protocol-independent distributed computing. Dalam SOA, sumber daya
perangkat lunak yang dikemas sebagai "layanan," yang terdefinisi
dengan baik, modul mandiri yang menyediakan fungsionalitas bisnis standar dan
konteks jasa lainnya. Kematangan web service telah memungkinkan penciptaan
layanan yang kuat yang dapat diakses berdasarkan permintaan, dengan cara yang
seragam.
Layanan cloud
computing memiliki beberapa perbedaan dalam bekerja, tergantung dari penyedia
layanan cloud computing itu sendiri. Tetapi banyak penyedia layanan yang
menyediakan dashboard berbasis browser friendly yang membuat para profesional
IT dan developer lebih mudah dalam memesan sumber daya dan mengelola akun
mereka.
Beberapa layanan
cloud computing juga dirancang untuk bekerja dengan REST API dan command-line
interface (CLI), sehingga memberikan para pengembang banyak pilihan.
Untuk memahami
bagaimana kerja komputasi awan, bayangkan bahwa awan terdiri dari lapisan,
yaitu lapisan back-end dan lapisan front-end atau end-user. Lapisan front-end
adalah lapisan yang kita lihat dan berinteraksi dengannya. Saat mengakses email
di Gmail misalnya, kita menggunakan perangkat lunak yang berjalan di ujung
depan awan. Hal yang sama berlaku saat kita mengakses akun Facebook. Lapisan
back-end terdiri dari perangkat keras dan arsitektur perangkat lunak yang
mengisi antarmuka yang kita lihat di front-end.
Karena komputer
disiapkan untuk bekerja sama, aplikasi ini dapat memanfaatkan semua daya
komputasi seolah-olah mereka berjalan pada satu mesin tertentu. Komputasi awan
juga memungkinkan banyak fleksibilitas. Bergantung pada permintaan, kita dapat
meningkatkan berapa banyak sumber daya awan yang kita gunakan tanpa perlu menetapkan
perangkat keras khusus untuk pekerjaan itu, atau hanya mengurangi jumlah sumber
daya yang diberikan kepada kita bila tidak diperlukan.
Yang pertama
adalah perintah atau instruksi dari pengguna dan media penyimpanan data akan
disimpan secara virtual dengan menggunakan jaringan internet yang terkoneksi.
Setelah itu, perintah ini akan dilanjutkan menuju kepada server aplikasi.
Setelah server aplikasi selesai menerima semua perintah, maka kemudian data
tersebut akan diproses. Sebagai hasilnya, pada proses terakhir akan ada halaman
yang berbeda dan diperbaharui sesuai dengan perintah tersebut. Hal inilah yang
akan dilihat oleh pengguna dimana kemudian konsumen pun juga akan merasakan
manfaatnya. Contoh mudahnya adalah seperti pada penggunaan email pada aplikasi
Gmail atau Yahoo. Pengguna tidak harus mengunduh software khusus untuk dapat
menggunakan layanannya karena semua data yang terletak pada beberapa server
yang berbeda telah diintegrasikan secara umum atau global. Yang diperlukan
pengguna untuk dapat menikmati layanannya hanyalah sambungan internet.
Sedangkan untuk masalah data, Yahoo dan Gmail lah yang bertanggung jawab dan
memiliki tugas untuk mengelolanya.
Dalam
pendistribusian data yang terkait dan jalur utama, internet merupakan sebuah
faktor yang paling penting dan wajib ada. Jika anda tertarik untuk beralih dan
menggunakan sistem cloud ini, maka anda pun juga harus memikirkan pula mengenai
aspek keamanan dan juga masalah privasi. Beberapa hal yang patut anda waspadai
adalah seperti serangan berbagai hacker atau peretas yang seakan tidak pernah
berhenti untuk meretas internet. Untuk menanggulangi hal semacam ini, beberapa
vendor atau provider data center memang harus selalu melakukan upgrade dan
meningkatkan kualitas pelayanan mereka. Namun selain itu, yang terpenting kita
sebagai pengguna harus lebih teliti dan berhati hati dalam memilih provider
data center.
Mekanisme
akses ke cloud computing dapat dijalankan secara beraneka ragam mulai
dari akses standar LAN maupun intranet dengan sedikit aplikasi agen atau klien,
sampai kepada akses extranet dan internet melalui browser yang terhubung ke
sebuah portal aplikasi dari penyedia layanan cloud computing. Protokol aplikasi
yang digunakan pun dapat beragam, tetapi hal ini tidaklah terlalu signifikan
bila dilihat dari sisi pengguna akhir , dimana pengguna akhir cukup mengetahui
bagaimana cara mengakses dan mempergunakan jasa layanan yang terdapat pada
Cloud computing.
Berikut merupakan
cara kerja penyimpanan data dan replikasi data pada pemanfaatan teknologi cloud
computing. Dengan Cloud Computing komputer lokal tidak lagi harus menjalankan
pekerjaan komputasi berat untuk menjalankan aplikasi yang dibutuhkan, tidak
perlu menginstal sebuah paket perangkat lunak untuk setiap komputer, kita hanya
melakukan installasi operating system pada satu aplikasi. Jaringan komputer
yang membentuk awan (internet) menangani mereka sebagai gantinya. Server ini
yang akan menjalankan semuanya aplikasi mulai dari e-mail, pengolah kata,
sampai program analisis data yang kompleks. Ketika pengguna mengakses awan
(internet) untuk sebuah website populer, banyak hal yang bisa terjadi. Pengguna
Internet Protokol (IP) misalnya dapat digunakan untuk menetapkan dimana
pengguna berada (geolocation). Domain Name System (DNS) jasa kemudian dapat
mengarahkan pengguna ke sebuah cluster server yang dekat dengan pengguna
sehingga situs bisa diakses dengan cepat dan dalam bahasa lokal mereka.
Pengguna tidak login ke server, tetapi mereka login ke layanan mereka
menggunakan id sesi atau cookie yang telah didapatkan yang disimpan dalam
browser mereka. Apa yang user lihat pada browser biasanya datang dari web
server. Webservers menjalankan perangkat lunak dan menyajikan pengguna dengan
cara interface yang digunakan untuk mengumpulkan perintah atau instruksi dari
pengguna (klik, mengetik, upload dan lain-lain) Perintah-perintah ini kemudian
diinterpretasikan oleh webservers atau diproses oleh server aplikasi. Informasi
kemudian disimpan pada atau diambil dari database server atau file server dan
pengguna kemudian disajikan dengan halaman yang telah diperbarui. Data di
beberapa server disinkronisasikan di seluruh dunia untuk akses global cepat dan
juga untuk mencegah kehilangan data
Web service telah
memberikan mekanisme umum untuk pengiriman layanan, hal ini membuat
service-oriented architecture (SOA) ideal untuk diterapkan. Tujuan dari SOA
adalah untuk mengatasi persyaratan yang bebas digabungkan, berbasis standar,
dan protocol-independent distributed computing. Dalam SOA, sumber daya perangkat
lunak yang dikemas sebagai “layanan,” yang terdefinisi dengan baik, modul
mandiri yang menyediakan fungsionalitas bisnis standar dan konteks jasa
lainnya. Kematangan web service telah memungkinkan penciptaan layanan yang kuat
yang dapat diakses berdasarkan permintaan, dengan cara yang seragam.
Sistem Cloud
bekerja menggunakan internet sebagai server dalam mengolah data. Sistem ini
memungkinkan pengguna untuk login ke internet yang tersambung ke program untuk
menjalankan aplikasi yang dibutuhkan tanpa melakukan instalasi.
Infrastruktur
seperti media penyimpanan data dan juga instruksi/perintah dari pengguna
disimpan secara virtual melalui jaringan internet kemudian perintah – perintah
tersebut dilanjutkan ke server aplikasi.
Setelah perintah
diterima di server aplikasi kemudian data diproses dan pada proses final
pengguna akan disajikan dengan halaman yang telah diperbaharui sesuai dengan
instruksi yang diterima sebelumnya sehingga konsumen dapat merasakan
manfaatnya.
Contohnya
lewat penggunaan email seperti Yahoo ataupun Gmail. Data di beberapa server
diintegrasikan secara global tanpa harus mendownload software untuk
menggunakannya.
Pengguna
hanya memerlukan koneksi internet dan semua data dikelola langsung oleh Yahoo
dan juga Google. Software dan juga memori atas data pengguna tidak berada di
komputer tetapi terintegrasi secara langsung melalui sistem Cloud menggunakan
komputer yang terhubung ke internet.
Berikut
adalah penjelasan singkat tentang Cloud Computing, sistem yang telah mendunia
yang dapat membantu perusahaan atau organisasi dalam efisiensi penyimpanan
data.
Beberapa
faktor seperti ketersediaan internet yang dibutuhkan sebagai jalur utama dalam
distribusi data, kualitas vendor akan layanan sistem Cloud maupun masalah
keamanan dan privasi seperti serangan peretas/hacker dalam meretas internet
patut menjadi pertimbangan tersendiri sebelum anda beralih ke sistem Cloud.
Selain
vendor yang harus meningkatkan kualitas pelayanan mereka, pengguna juga
diharapkan dapat lebih bijak dalam memilih kualitas vendor yang akan mereka
gunakan untuk mengelola data berbasis Cloud Computing.
Dengan
adanya teknologi cloud computing diharapkan masalah yang disebutkan sebelumnya
dapat teratasi dengan baik. Sedangkan untuk menerapkannya, masih ditemui
sejumlah kendala, terutama kendala teknis mengenai infrastruktur teknologi
cloud computing tersebut, yaitu masih terbatasnya akses internet di Indonesia,
baik broadband maupun dial-up. Terbatasnya akses internet di Indonesia membuat
teknologi ini tidak banyak digunakan secara luas. Kalaupun digunakan,
penggunaannya masih sebatas pada aplikasi-aplikasi yang tersedia di internet
(SaaS) dan belum menyentuh model PaaS dan IaaS. Selain itu, terbatasnya
penerapan cloud computing di level organisasi dan kalangan bisnis di Indonesia
diakibatkan oleh kendala teknis, khususnya pada masalah virtualisasi dan adanya
keraguan akan jaminan security dalam penerapan teknologi ini. Sementara
itu,PaaS (Platform as a service) berada diantara IaaS dan SaaS, dimana pada
PaaS segala sesuatu yang mendasari aplikasi (misalnya server basis data dan
server aplikasi) diletakkan sebagai bagian dari komputasi awan. Contoh untuk
PaaS ini adalah Google Docs yang menawarkan platform untuk aplikasi-aplikasi
Web yang dikembangkan menggunakan hard drive virtual.
Seperti
yang telah tersirat di atas, permasalahan hilang (atau rusak)-nya data civitas
perguruan tinggi di suatu instansi sesungguhnya dapat teratasi jika data
civitas perguruan tinggi itu tidak secara langsung disimpan di server tersebut
(yang mungkin saja rawan kerusakan), tetapi disimpan di suatu lokasi (baca :
komputer server) yang diletakkan di suatu lokasi yang relatif aman. Pilihannya
adalah : (1) Perguruan Tinggi memiliki infrastruktur (komputer dan jaringan
antarkomputer) yang memang disiapkan untuk itu, atau (2) Perguruan Tinggi bisa
memanfaatkan teknologi komputasi awan (cloud
computing) (yang difasilitasi menggunakan jaringan Internet) sehingga
manajemen Perguruan Tinggi tidak perlu lagi mempersiapkan infrastruktur yang
mahal, melainkan cukup menyewa fasilitas-fasilitas yang diperlukan untuk
mengembangkan aplikasi dari vendor-vendor
yang menyediakan layanan-layanan komputasi awan itu, seperti Amazon,
Salezforce, Google, Microsoft, Akamaisun, microsystems, symante, cmicrosft, dan
sebagainya.
Dalam
hal ini, dipandang dari segi kemudahan dan relatif rendahnya biayanya, maka
pengembangan aplikasi terkait menggunakan teknologi yang dimiliki oleh Google
yaitu Google Docs adalah aplikasi word processor, spreadsheet, presentasi
semacam Microsoft Office, yang berbasis di server yang memungkinkan siapapun,
dimanapun, kapanpun untuk bekerja dan merasakan keamanan serta kemudahan
penyimpanan data. Menggunakan teknologi yang dikembangkan Google (dalam jumlah
dana sejumlah US$ yang relatif tidak terlalu besar Maimunah, Konsep dan Penerapan Cloud Computing …227
[dibandingkan
dengan kalau harus mempersiapkan infrastruktur secara mandiri).
Dalam
hal ini,Google Docs akan menerima upload dari setiap jenis file - tidak hanya
teks dan spreadsheet. Langkah itu mempertinggi persaingan mereka dengan
Microsoft, dan mengambil Apple dan sejumlah startups kecil dalam bisnis membuat
backup dan ruang penyimpanan di server remote. Contoh aplikasi berbasis cloud
computing adalah salesforce.com, Google Docs,Symantec GoEverywhere
adalah aplikasi Customer Relationship Management (CRM) berbasis software as
services. Google Docs adalah aplikasi word processor, spreadsheet, presentasi
semacam Microsoft Office, yang berbasis di server. Terintegrasi dengan Google
Mail, file tersimpan dan dapat di proses dari internet dalam menyambut era
cloud computing yang semakin populer sekarang ini. Suatu platform online
workspace yang memungkinkan siapapun, dimanapun, kapanpun untuk bekerja dan
merasakan keamanan serta kemudahan penyimpanan data.
Dalam
hal ini Google Docs adalah contoh aplikasi yang sangat bermanfaat untuk
dikembangkan menggunakan adalah aplikasi data perguruan tinggi yang cukup rawan
terhadap kerusakan/kehilangan karena berbagai faktor antara lain,datanya sudah
mengandung virus, jaringan, data yang telah melebihi kuota, adanya security
system yang kurang menjamin. Sementara data yang terdapat didalam perguruan
tinggi sangat penting bagi user yang mempunyai hak akses untuk pengambilan
keputusan.
Kita bayangkan seorang
pengambil keputusan pada perusahaan yang sedang berkembang, dengan rencana
penambahan karyawan yang cukup besar. Pada saat itu perusahaan harus memastikan
setiap karyawan dapat mengakses atau bahkan memiliki hardware yang tepat
dan perangkat lunak yang mereka butuhkan untuk melakukan pekerjaan
mereka. Membeli komputer untuk setiap orang tidak sesederhana yang
dibayangkan – kita juga harus membeli lisensi perangkat lunak untuk memberikan
karyawan alat yang mereka butuhkan. Setiap kali perusahaan memiliki
seorang karyawan baru, atau ada perangkat yang out of date, kita harus membeli perangkat keras dan lisensi
perangkat lunak yang dibutuhkan. Ini sangat memnbebani keuangan
perusahaan. Walaupun pada saat ini sudah banyak ditawarkan perangkat lunak yang
berbasis open source akan tetapi tetap saja akan membutuhkan waktu dan biaya
yang tidak murah untuk pengadaannya.
Sehingga adanya alternatif cloud
computing sangat menjanjikan. Tanpa menginstal sebuah paket perangkat
lunak untuk setiap komputer, kita hanya melakukan installasioperating system dan satu
aplikasi. Aplikasi ini yang yang akan memungkinkan untuk login ke
layanan berbasis web yang telah disediakan oleh server host, dimana semua
kebutuhan akan aplikasi yang mendukung pekerjaannya akan
disediakan. Server ini yang akan menjalankan semuanya aplikasi mulai
dari e-mail, pengolah kata, sampai program analisis data yang
kompleks. Ini disebut komputasi awan, dan bisa mengubah seluruh industri
komputer.
Dalam sistem komputasi awan, ada
pergeseran beban kerja yang signifikan. Komputer lokal tidak lagi harus
menjalankan perkerjaan komputasi berat untuk menjalankan aplikasi yang
dibutuhkan. Jaringan komputer yang membentuk awan menangani mereka sebagai
gantinya. Spesifikasi Hardware dan software pada sisi pengguna akan
menurun. Satu-satunya kebutuhannya komputer pengguna harus mampu untuk
menjalankan adalah interface perangkat
lunak sistem komputasi awan, yang dapat dibuat sesederhana seperti web browser,
dan server pada jaringan cloud computing mengurus sisanya.
Sebagian dari kita sudah
berpengalaman menggunakan beberapa bentuk komputasi awan sederhana. Jika kita
memiliki account e-mail dengan layanan Web-based e-mail seperti Hotmail, Yahoo!
Mail atau Gmail, maka kita telah memiliki beberapa pengalaman dengan komputasi
awan. tanpa menjalankan program e-mail pada komputer kita, dengan mudah
kita login ke account e-mail Web. Perangkat lunak dan penyimpanan untuk
account Anda tidak ada pada komputer kita – semua itu diurus oleh layanan cloud
computing .
DAFTAR PUSTAKA
Tidak ada komentar:
Posting Komentar