Sabtu, 04 November 2017

Makalah Daur Ulang Kemasan Plastik Pengantar Bisnis #



MAKALAH DAUR ULANG
KEMASAN PLASTIK

Disusun Oleh :

Fitria Amalia Susanti (26217819)
Gita Aulia Puteri (22217568)
Ines Pusparani (22217924)
Nafisah Qoulbi (24217399)
Yossy Rosalinda (26217307)

Kelas : 1EB18
Mata Kuliah : Pengantar Bisnis #
Dosen : S Tiwi Anggraeni

UNIVERSITAS GUNADARMA
PTA 2017/2018


BAB I
PENDAHULUAN

I.1 Latar Belakang
          Daur ulang adalah proses mengolah suatu produk untuk kembali menjadi materi dasar yang kemudian diproses menjadi produk baru. Barang bekas yang umumnya dalam bentuk sampah kering yang tidak mempunyai nilai ekonomi, seperti: plastik, kertas/ kardus/ karton, seng, besi/ logam/ alumunium/ kaleng, kayu, serbuk gergaji, potongan kain, kaca, kulit, dan lain-lain. Sampah yang dimaksud adalah hasil dari kegiatan atau aktivitas manusia.
          Bahan baku daur ulang yaitu berupa sampah yang pada umumnya dianggap tidak berguna dan tidak mempunyai nilai ekonomi. Sampah tersebut biasanya digolongkan sebagai sampah anorganik yang tidak dapat diproses secara alamiah. Kemudian sampah tersebut diolah melalui suatu proses sehingga menjadi barang yang bermanfaat dan memiliki nilai ekonomi. Bahan dapat digunakan kembali sebagaimana layaknya semula, misalnya: plastik, besi, kertas, kardus/ karton dan lain-lain.
          Sampah yang bersumber dari bahan organik berupa sayuran, sisa makanan, pertanian, perkebunan, peternakan, digolongkan sebagai sampah basah atau digolongkan sebagai sampah organik yang dapat diproses secara alamiah, misalnya dijadikan bahan baku untuk pembuatan kompos. Hal ini merupakan salah satu model pengolahan sampah (waste management). Tidak semua materi dapat didaur ulang, karena pada beberapa kasus daur ulang mengurangi kualitas materi.
Tujuan dan manfaat dari daur ulang sampah/limbah antara lain adalah :
·         Untuk terciptanya lingkungan yang bersih dan sehat
·         Mengurangi bakteri yang ada di sekeliling yang menempel pada limbah tersebut
·         Dapat dijual kembali, sehingga dapat memperoleh penghasilan
·         Untuk mengurangi dampak dari kerusakan alam dan kerusakan lahan
·         Untuk mengurangi dan menghilangkan pencemaran dalam lingkungan
·         Untuk mengurangi jumlah sampah-sampah atau limbah yang berserakan dilingkungan yang mengganggu keasrian lingkungan
·         Menghemat menggunakan bahan baku yang baru, Karena bisa memakai bahan dari hasil daur ulang limbah itu
·         Untuk mengurangi penggunaan SDA
·         Untuk menekan, mengurangi serta menghilangkan polusi di lingkungan
·         Dapat menciptakan barang baru yang mempunyai nilai
·         Untuk menjadi cara alternative dalam memenuhi kebutuhan dalam ekonomi

I.2 Rumusan Masalah
1.                  Kapan Bank Sampah Warga Peduli didirikan ?
2.                  Tujuan mendirikan usaha tersebut ?
3.                  Apa saja produk yang dihasilkan ?
4.                  Harga jual barang per unit ?
5.                  Bagaimana cara pendistribusian atau mereka agar barang yang dihasilkannya dapat dikenal masyarakat?
6.                  Promosi yang digunakan untuk menarik pelanggan?

I.3 Tujuan
1.                  Mengetahui Kegiatan usaha didirikan
2.                  Mengetahui Tujuan didirikan kegiatan usaha
3.                  Mengetahui Produk – produk yang dihasilkan
4.                  Mengetahui Harga Produk yang dihasilkan
5.                  Mengerahui Cara barang yang dihasilkannya dapat dikenal masyarakat
6.                  Mengetahui Promosi yang digunakan











BAB II
ISI

II.1 Bank Sampah Warga Peduli

          Pada Tahun 2009 Baron Noorwendo bersama istrinya Sri Wulan Wibiyanti membangun kegiatan usaha yang bernama Bank Sampah Warga Peduli yang berada di Kampung Pitara, Pancoran Mas, Depok, Jawa Barat. Ide ini didapat setelah Baron melihat banyak sampah plastik di lingkungan sekitar rumahnya.
         Dari situ Baron terpikir untuk mengolah limbah sampah itu agar menjadi produk bernilai jual. Awalnya sempat dicemooh karena dianggap tidak berguna. Atas jerih payahnya mengembangkan perekonomi warga melalui sampah, Baron kini banyak diundang mengisi pelatihan. Beberapa kali ia diundang lembaga swadaya masyarakat hingga universitas.

II.2 Tujuan didirikan kegiatan usaha

          Disekitar lingkungannya banyak warga yang kurang mampu, kebanyakan mereka berkerja sebagai kuli bangunan dan tukang ojek. Selain itu juga, banyak anak-anak yang akhirnya putus sekolah lantaran faktor ekonomi yang rendah dan penghasilan orang tua yang tidak mencukupi.
          Hal ini memicu Baron untuk mendirikan kegiatan usaha dengan melibatkan masyarakat miskin di lingkungan rumahnya.  Ia pun menyalurkan pengetahuan daur ulang sampah dengan menggelar pelatihan membuat kerajinan dari sampah. 
         Kegiatan pelatihan itu diikuti oleh sekitar 70 orang warga. Dari pelatihan itu, warga pun termotivasi untuk mengolah sampah. Hingga saat ini, tidak kurang dari ratusan warga turut terlibat dalam usaha tersebut. Dalam satu keluarga biasanya sudah ada pembagian kerja yaitu ibu-ibu yang membuat kerajinan, bapak dan anak yang mencari dan mengumpulkan sampah.





II.3 Produk yang dihasilkan

          Bahan baku yang digunakan untuk mengolah menjadi sebuah kerajinan cukup sederhana dengan menggunakan bekas bungkus kopi, deterjen, sampo, kardus dan botol plastik. Selain itu juga bahan baku tersebut sangat mudah ditemukan karena bahan ni merupakan sampah rumah tangga yang tidak dapat terurai dan mudah untuk dibuat menjadi kerajinan.
          Dengan rincian, 70% diberikan ke perajin, dan 30% sisanya buat membeli limbah sampah. Oleh Baron, bahan baku sampah itu lalu dibagikan lagi ke para perajin.
Dengan menggunakan bahan baku tersebut, kegiatan usaha ini telah menghasilkan produk yang sering dijumpai oleh masyarakat dan memiliki nilai barang siap pakai antara lain dompet, tas, tempat pensil, hingga replika kendaraan.
          Selain itu juga kegiatan memproduksi barang dilakukan di rumah masing-masing warga. setelah produk selesai dan sudah dikemas produk itu di setor ke Baron untuk nantinya dijual ke pelanggan.

II.4 Harga Jual per Unit

          Harga yang dijual oleh Baron relatif murah dan terjangkau mulai dibanderol mulai Rp 25.000 hingga Rp 65.000. tergantung permintaan pelanggan dan tingkat kesulitan dalam pengerjaan sampah plastik tersebut.

II.5 Distribusi

          Pendistribusian yang dilakukan oleh kegiatan usaha ini menggunakan distribusi langsung dimana cara penyaluran barang atau produk yang mereka hasilkan ini langsung ke konsumen.
          Cara ini dilakukan selain kegiatan usaha mereka yang masih menggunakan metode pesanan pelanggan dan dirasa cara distribusi langsung ini agar para pelanggan bisa melihat langsung cara proses pembuatan dan dapat menilai langsung terhadap barang yang mereka terima.

II.6 Promosi

          Agar barang yang mereka hasilkan dapat menarik pelanggan, kegiatan usaha ini melakukan promosi dengan cara menjual dan dari mulut ke mulut. Hal ini dianggap promosi yang lebih mudah dan diterima baik oleh masyarakat karena promosi dengan cara ini pelanggan dapat menilai langsung barang yang mereka lihat dan mereka gunakan yang akhirnya akan mereka katakan atau sebar kepada masyarakat lain.























BAB III

PENUTUP

1.     Kesimpulan

          Sesuai pembahasan di atas bahwa sampah plastik memiliki kelebihan dan kekurangan, kelebihan yang dapat diambil yaitu sampah plastik jika didaur ulang kembali akan menghasilkan nilai jual barang yang baik dan menguntungkan dan dapat mengurangi volume penumpukkan sampah dilingkungan sekitar.
          Kekurangannya ialah tingkat kesadaran masyarakat akan sampah plastik menjadi barang yang bermanfaat sangatlah minim. Dan selain itu, kreativitas yang dimiliki masyarakat akan menggunakan kembali sampah plastik hanya sebagian saja.
          Dalam kasus ini, Baron mendirikan kegiatan usaha tersebut selain memiliki tingkat kesadaran yang tinggi akan lingkungan dan mendapatkan keuntungan dari produk yang mereka hasilkan, melalui kegiatan usaha ini juga Baron meningkatkan tingkat ekonomi untuk warga sekitarnya dan memberikan kesejahteraan bagi warga setempat.

2.     Saran

          Agar tidak terjadi penumpukan volume sampah, kita sebagai masyarakat untuk mengurangi penggunaan sampah plastik dengan beralih ke produk yang ramah lingkungan, selain itu juga kita dapat mengolah kembali sampah plastik menjadi barang yang dapat dipakai.








IV. REFERENSI




Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Bahasa Inggris Bisnis 2 (Minggu ke 4)

A Exercise of TOEFL Structure Written by : Yossy Rosalinda (26217307) Class : 3EB15 Subject : English Business 2 # Teacher ...